Sabtu, 08 Juli 2017

Sebarkan ! Beberapa Cara Ini Dapat Mencegah Kangker Serviks






 Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim.[1] Di Indonesia hanya 5 persen yang melakukan Penapisan Kanker Leher Rahim, sehingga 76,6 persen pasien ketika terdeteksi sudah memasuki Stadium Lanjut (IIIB ke atas), karena Kanker Leher Rahim biasanya tanpa gejala apapun pada stadium awalnya. Penapisan dapat dilakukan dengan melakukan tes Pap smear dan juga Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).[2] Di negara berkembang, penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insiden kanker leher rahim yang invasif sebesar 50% atau lebih. Kebanyakan penelitian menemukan bahwa infeksi human papillomavirus (HPV) bertanggung jawab untuk semua kasus kanker leher rahim.[3][4] Perawatan termasuk operasi pada stadium awal, dan kemoterapi dan/atau radioterapi pada stadium akhir penyakit.

Human papilloma virus (HPV) 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks di dunia. Perjalanan dari infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks memakan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10 hingga 20 tahun. Namun proses penginfeksian ini sering tidak disadari oleh para penderita, karena proses HPV kemudian menjadi pra-kanker sebagian besar berlangsung tanpa gejala. Karena itu, Vaksinasi Kanker Serviks sangat dianjurkan,[1] demikian juga Penapisan.

Kanker leher rahim pada stadium awal tidak menunjukkan gejala yang khas, bahkan bisa tanpa gejala. Pada stadium lanjut, gejala kanker serviks, antara lain: perdarahan post coitus, keputihan abnormal, perdarahan sesudah mati haid (menopause) serta keluar cairan abnormal (kekuning-kuningan, berbau dan bercampur darah). Berikut ini beberapa cara pencegahan agar terhindar dari kanker serviks  .

1. Melakukan Pap Smear



 Cara mencegah kanker serviks yang paling umum adalah dengan melakukan tes pap smear. Papsmear adalah alat skrining untuk mendeteksi adanya kanker serviks. wanita seharusnya mulai melakukan tes mencegahan kanker serviks sejak berusia 21 tahun. Wanita yang berusia 21 hingga 29 tahun setidaknya menerima tes pap smear setiap 3 tahun.

Waktu yang tepat untuk melakukan pap semear yaitu:
  • Menjadwalkan waktu untuk pap smear dengan periode menstruasi. Di anjurkan minimal 5 hari setelah menstruasi berhenti.
  • Jangan menggunakan jeli atau lainnya pada vagina sebelum melakukan tes
  • Jangan melakukan hubungan seksual sebelum melakukan tes

 2. Melakukan Suntik Vaksin HPV




Vaksinasi untuk kanker serviks baiknya di lakukan untuk pencegahan sejak awal karena 70-80 % kanker serviks disebabkan adanya infeksi virus HPV tipe 16 dan 18. Vaksin HPV adalah vaksin yang tidak hidup akan tetapi tetap melindungi. Perlindungan dari vaksin HPV dapat sangat diharapkan bertahan lama akan tetapi tahap vaksinasi masih memerlukan skrining karena vaksin tidak bisa melindungi semua jenis HPV yang menyebabkan kanker serviks.
HPV sendiri dibagi menjadi 2 macam yaitu:
  • HPV yang berseiko tinggi yang menyebabkan kanker
  • HPV yang beresiko rendah yang tidak menyebabkan kanker
Memberikan vaksinasi secara rutin sangat dianjurkan bagi anak perempuan yang berusia 11 atau 12 tahun. Jenis yang direkomendasikan untuk pencegahan kutil pada kelamin bagi anak perempuan adalah vaksin HPV4, yang juga dapat diberikan kepada anak laki-laki yang berusia 9 hingga 26 tahun. Vaksin di berikan sejak usia dini dikarenakan anak perempuan mendapatkan vaksin sebelum hubungan seksual pertama dan juga mereka belum mengetahui HPV. Untuk anak perempuan vaksin dapat mencegah hampir 100%.


3. Hindari Rokok 


 Merokok juga salah satu penyebab dari kanker serviks, berhenti merokok atau menghindari asap rokok merupakan salah satu cara untuk mencegah kanker serviks. Bahaya rokok yang bisa menyebabkan kanker termasuk kanker serviks adalah karena adanya zat yang terkandung dalam rokok terdapat ribuan zat kimia yang bisa membahayakan kesehatan .

4 . Hindari Sex Bebas

 Dalam sebuah penelitian menunjukan bahwa wanita yang memiliki banyak pasangan dalam berhubungan seksual beresiko besar untuk terkena kanker serviks. Dengan berganti pasangan hubungan seksual bisa beresiko besar atas penularan terhadap virus hpv. Penularan virus hpv bisa terjadi jika organ intim bertransmisi satu dengan lainnya jika salah satu diantaranya terinfeksi virus tersebut. Meskipun menggunakan kondom dalam berhubungan, hal tersebut tidak banyak membantu karena dengan sentuhan kulit dengan bakteri yang terkandung seseorang juga dapat terjangkit virus hpv .

5. Gaya Hidup Sehat


 Gaya hidup sehat akan jauh lebih baik dari pada hidup yang tidak teratur. Selain menjaga kesehatan, memiliki gaya hidup yang sehat akan terhindar dari beberapa penyakit yang akan menyerang tubuh, baik itu penyakit ringan maupun penyakit terberat sekalipun. Melakukan gaya hidup sehat sehari-hari dengan memakan makanan sehat kaya akan serat dan vitamin serta melakukan olahraga secara teratur akan dapat meningkatkan kekebalan pada tubuh dengan memenuhi nutrisi untuk tubuh dengan baik yang mengurangi resiko terserang dari segala penyakit. Tidak bisa di pungkiri bahwa cara mencegah kanker serviks yang cukup penting adalah menjaga kesehatan agar kondisi fisik tidak lemah.

Sekian , Semoga Bermanfaat 

0 komentar:

Posting Komentar